Learning Trajectory Hubungan Volume dan Luas Bangun Ruang
Dunia pendidikan matematika di Indonesia semakin
berkembang melalui penerapan Learning Trajectory yang inovatif untuk
menjelajahi hubungan antara volume dan luas bangun ruang. Pendekatan ini
dirancang oleh mahasiswa Universitas Negeri Surabaya dengan bimbingan Prof.
Rooselyna Ekawati, Ph.D. untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa
mengenai konsep geometri dan hubungannya dengan matematika terapan.
Learning Trajectory adalah strategi pembelajaran yang
mengarahkan siswa melalui serangkaian tahapan yang bertingkat untuk mencapai
pemahaman konsep matematika yang lebih tinggi. Dalam konteks hubungan volume
dan luas bangun ruang, beberapa aspek menonjol dari pendekatan ini melibatkan:
1. Eksplorasi Konsep Awal. Siswa diajak untuk
mengidentifikasi dan memahami konsep dasar volume dan luas permukaan. Kegiatan
ini melibatkan pengamatan terhadap objek-objek sekitar dan perbandingan antara
volume dan luasnya.
2. Pemodelan 3D Interaktif. Melalui teknologi, siswa
diberikan akses ke model tiga dimensi yang dapat diputar dan diubah-ubah. Ini
membantu siswa memvisualisasikan hubungan antara volume dan luas permukaan pada
bangun ruang secara lebih konkret.
3. Penerapan dalam Konteks Nyata. Learning Trajectory
mengintegrasikan situasi dunia nyata untuk menerapkan konsep tersebut. Siswa
diundang untuk memecahkan masalah praktis yang melibatkan perhitungan volume
dan luas bangun ruang.
4. Diskusi Kelompok dan Pemecahan Masalah Bersama.
Kegiatan kolaboratif menjadi fokus, di mana siswa berdiskusi dan berpartisipasi
dalam pemecahan masalah bersama. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengasah keterampilan berpikir kritis dan kerja sama.
5. Proyek Penelitian Kecil. Siswa diberikan tugas
penelitian kecil untuk menggali lebih dalam tentang aplikasi hubungan volume
dan luas bangun ruang dalam konteks ilmiah dan teknologi.
Learning Trajectory ini bertujuan untuk memberikan
pengalaman pembelajaran yang menyeluruh, meningkatkan pemahaman konsep, dan
menggugah minat siswa terhadap matematika terapan. Dengan penerapan strategi
pembelajaran yang inovatif seperti ini, diharapkan siswa tidak hanya dapat
menguasai konsep, tetapi juga melihat relevansi dan kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari dan dunia nyata. Pendekatan ini menjadi tonggak penting
dalam transformasi pendidikan matematika di Indonesia.
Share It On: