Analisis Hubungan Berat Badan Mahasiswa PGSD Dalam Mengikuti Pelatihan Kebugaran Fisik/Jasmani dengan nilai IP Mata Kuliah PJOK Menggunakan Uji Korelasi Sederhana
Dalam suatu penelitian yang dilakukan di lingkungan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), terungkap adanya korelasi
antara berat badan mahasiswa dan performa akademis mereka dalam mata kuliah
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Penelitian ini bertujuan
untuk mengeksplorasi sejauh mana kesehatan fisik mahasiswa berpengaruh terhadap
prestasi akademis mereka dalam mata kuliah PJOK.
Tim peneliti melakukan analisis hubungan antara berat
badan mahasiswa PGSD yang mengikuti pelatihan kebugaran fisik/jasmani dengan
nilai indeks prestasi (IP) yang diperoleh pada mata kuliah PJOK. Hasil
penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara kedua variabel
tersebut.
Menurut Dr. Wiryanto, M.Si. ,
dosen pembimbing penelitian, "Penemuan ini menarik karena menunjukkan
bahwa mahasiswa dengan kesehatan fisik yang baik, seperti yang tercermin dari
berat badan yang seimbang, cenderung mencapai hasil yang lebih baik dalam mata
kuliah PJOK. Ini menggambarkan pentingnya keseimbangan antara kesehatan fisik
dan pencapaian akademis."
Dalam penelitian ini, sebanyak 150 mahasiswa PGSD dari
berbagai tingkat semester turut serta dalam pelatihan kebugaran fisik/jasmani
dan memberikan izin untuk menggunakan data akademis mereka. Data berat badan
mahasiswa diambil sebelum dan sesudah pelatihan kebugaran.
Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih
komprehensif tentang pentingnya kesehatan fisik dalam mendukung prestasi
akademis mahasiswa. Dr. Wiryanto, M.Si. menambahkan, "Diharapkan
penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan program kebugaran
fisik/jasmani yang lebih terintegrasi dan efektif di lingkungan akademis,
sehingga dapat mendukung kesehatan dan keberhasilan akademis mahasiswa PGSD."
Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan
pentingnya gaya hidup sehat, penelitian ini mendorong pembicaraan tentang
keseimbangan antara aktivitas fisik dan pencapaian akademis, memberikan
pandangan yang lebih holistik terhadap pembelajaran di perguruan tinggi.
Share It On: